Skip to main content

New Journey

Halo semuanya!

Perkenalkan, nama saya Agastya Arnanda, saat pembuatan post ini (31 Januari 2019), saya sedang berkuliah di PKN STAN jurusan Akuntansi.

Kenapa membuat blog ini?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya akan bercerita sedikit.

Saya telah masuk ke dalam dunia saham sejak tahun 2016 akhir, ketika BEI sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye "Yuk Nabung Saham!". Kebetulan saat itu saya tertarik dengan saham, dan kemudian membuka rekening saham. Setelah membuka rekening saham, saya pun melakukan semacam riset dan mempelajari tentang saham terlebih dahulu hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk melakukan pembelian saham. Pada awalnya, saya mencoba untuk melakukan trading secara teknikal. Namun, saya merasa bahwa trading saham bukanlah jalan ninja saya, hingga pada awal tahun 2018, saya mencoba untuk mulai mempelajari lebih serius tentang analisa fundamental, dan menabung secara berkala di rekening saham saya.

Selama 6 bulan pertama saya melakukan analisa fundamental, saya masih merasakan ketakutan bahwa harga saham saya akan turun, bahkan merasa tidak yakin dengan analisa saya, hingga pada akhirnya saya mengalami kerugian dengan persentase yang relatif cukup besar menurut saya. Kemudian pada 6 bulan berikutnya, saya mencoba untuk mempelajari kembali analisa fundamental dengan harapan: kejadian 6 bulan pertama di tahun 2018 tidak terulang kembali di paruh kedua tahun 2018 tersebut.

Gayung pun bersambut. Di 2 bulan terakhir di 2018, saya mendapat keuntungan yang lumayan di salah satu saham yang saya analisa, dan itu cukup membuat saya bahagia pada saat itu. Bahagia itu sederhana.

Maka dari itu, pada 2019 ini, saya ingin mencoba mempelajari lebih lanjut tentang analisa saham, dan juga ingin membagikannya kepada teman-teman pembaca semua disini.

Harapan

Besar harapan saya, blog ini dapat menjadi salah satu 'medium' saya untuk mempelajari kembali analisa-analisa yang telah saya lakukan. Selain itu, saya juga ingin membagikan insight-insight saya tentang dunia saham ataupun dunia finance kedepannya.

Last but not least, untuk semua pembaca blog ini, feel free untuk memberikan kritik dan saran mengenai analisa saya, dan bahkan gaya penulisan saya. Hal tersebut semata-mata untuk perbaikan dan kenyamanan teman-teman pembaca semua.

Comments

Popular posts from this blog

Betonjaya Manunggal (BTON)

Memiliki PER 5,4 dan PBV 1,1 per 1 Maret 2019, apakah BTON menarik untuk investasi? Didirikan pada tanggal 27 Februari 1995, PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (Kode Emiten BTON) mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1996. Kantor Pusat dan pabrik terletak di Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28 Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. BTON adalah produsen besi beton di Indonesia dengan produk meliputi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang 45.000 ton beton per tahun. Berdasarkan public expose pada tahun 2018, susunan kepemilikan saham BTON mayoritas dimiliki oleh para direktur BTON: Gwie Gunawan (Direktur utama) sebesar 79,86% dan Jenny Tanujaya (Direktur keuangan) sebesar 9,58%. Sisanya dimiliki oleh publik (dengan kepemilikan dibawah 5%) sebesar 10,56% Let's keep this straight . Tidak banyak yang penulis dapat ulik dari website BTON, jadi kita langsung cek ke laporan keuangannya. Apabila kita lihat sekilas

Alam Sutera Realty (ASRI)

ASRI bukanlah perusahaan kecil yang baru berkecimpung di sektor properti. Sudah berkecimpung sejak tahun 1993, tentunya Alam Sutera ini memiliki segudang pengalaman yang tidak diragukan lagi. Per tanggal 22 Februari 2019, ASRI memiliki PER 7,7 dan PBV 0,7 di harga 328. Menarik? Selayang Pandang ASRI  Disadur dari Annual Report 2017, ASRI didirikan pada 3 November 1993 oleh Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga, dengan nama PT Adhihutama Manunggal. Nama tersebut kemudian berubah menjadi PT Alam Sutera Realty pada 19 September 2007. Kegiatan usaha ASRI berfokus pada bidang pembangunan serta pengelolaan perumahan; kawasan komersial; serta pengelolaan pusat perbelanjaan dan area rekreasi (pengembangan kawasan terpadu).

Panca Budi Idaman (PBID)

Menjadi market leader di usaha plastik, dengan PBV 1.3, apakah PBID ini menarik untuk investasi? Panca Budi Grup didirikan oleh Djonny Taslim pada tahun 1979, lalu melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 13 Desember 2017. Panca Budi adalah perusahaan terpadu yang memproduksi dan mendistribusi barang plastik kemasan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup mulai dari perdagangan biji plastik, produksi plastik kemasan, dan distribusi plastik kemasan baik dalam negeri maupun ekspor. Perseroan merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki merek pada produk jadi kantongan plastik.  Merek pertama yang dijual adalah Pluit dan selanjutnya mengembangkan merek-merek lain seperti: Tomat, Bangkuang, Jeruk, Cabe, 222, Wayang, Gapura, Sparta, Liberty, Dayana, PB dan beberapa merek lainnya. Panca Budi merupakan salah satu perusahaan yang mengurusi dari hulu (pemasokan), sampai ke hilir (distribusi). Pada sektor hulu, pemasokan dipimpin oleh anak perusahaan, yaitu PT Panca Budi Pratama. S