Skip to main content

Bumi Citra Permai (BCIP)

Dengan PBV 0,3 dan PER 2 per 25 Maret 2019, apakah saham ini menarik untuk investasi?

Tidak banyak yang penulis bisa dapatkan dari website BCIP, kelihatannya malah kurang dikelola oleh perseroan. Tapi kita lupakan masalah website sejenak setelah melihat PER dan PBV nya. Apakah BCIP ini benar-benar menarik untuk kita berinvestasi?

Selayang Pandang BCIP
Perusahaan yang memiliki nama PT Bumi Citra Permai Tbk ini memiliki usaha utama di bidang commercial industries estate, semacam kawasan industri. Nah BCIP ini memiliki head office di jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Fun fact, kebetulan penulis sedang magang di daerah senen juga, dan melihat kantor BCIP yang terlihat kurang terurus dari luar. But, sekali lagi, kita coba abaikan dulu tampilan kantor dari BCIP ☺

BCIP memiliki beberapa anak usaha yang berjalan di bidang real estate (di handle oleh PT Millenium  Power dan PT Citra Permai Pesona), dan di bidang pengolahan air bersih yang dikelola oleh PT Milwater Pratama. Untuk kontribusi para anak usaha ini dalam BCIP, penulis tidak dapat menemukan kontribusi dari bidang real estate, namun kontribusi dari bidang pengolahan air bersih ini masih bisa dibilang cukup kecil, yaitu kurang lebih 5-6% dari total penjualan. (If you guys have more info tentang kontribusi anak perusahaannya, lemme know!)

Sejujurnya, penulis merasa cukup kesulitan untuk mencari financial statement nya di IDX, karena tidak ditemukan di menu laporan tahunan dan keuangan, untungnya penulis temukan filenya di menu keterbukaan informasi.

Financial Statement
Laba dari BCIP ini bisa dibilang kurang konsisten. Dari 5 tahun terakhir (dari 2014 sampai 2018 Q3), labanya baru cukup besar dan konsisten mulai dari tahun 2016. NPM dari 2016 sendiri cukup menarik, rata-rata sekitar 28% per tahunnya.

Kemudian, jika kita lihat dari assetnya yang berjumlah 800 M an, sebagian besar berbentuk aset tidak lancar (sebesar 600 M). Sekitar 200 M dari aset tidak lancar tersebut merupakan uang muka pembelian tanah, serta 280 M nya merupakan tanah yang belum dikembangkan oleh perusahaan. Anyway, berdasarkan public expose yang penulis baca, BCIP memiliki lahan yang belum dikembangkan (ukuran lahan belum penulis temukan sejauh ini), namun BCIP belum mengembangkan lahan tersebut karena menunggu lahan phase IV terjual semua.

Beberapa hal yang menurut penulis cukup baik, yaitu ekuitas perusahaan yang selalu meningkat sejak tahun 2013, dan juga liabilitas perusahaan yang menurun sejak 2017, sehingga Debt Equity Ratio perusahaan sejak 2015 menurun dari sekitar 1,64 sampai sekarang sudah hampir 1. Namun, DER yang sudah menuju 1 ini menurut penulis bisa dibilang cukup rawan, dikarenakan bunga yang dimiliki oleh perusahaan yaitu menggunakan floating rate 16% p.a. Hal ini menurut penulis cukup mengkhawatirkan apalagi kalau sewaktu-waktu rate dari pinjaman tersebut meningkat, dan penjualan perusahaan menurun pada waktu yang bersamaan. Namun untuk mencapai kondisi ini menurut penulis cukup kecil kemungkinannya, dikarenakan biaya bunga tersebut masih dapat di handle oleh perusahaan.

Dari sisi Earning Per Share, EPS 5 tahun terakhir rata-rata sekitar 18-20. Makan, dengan harga sekarang 87, PER relatifnya sekitar 4 komaan. Hal ini menurut penulis masih cukup bagus untuk kondisi perusahaan yang seperti ini.

Prospek Usaha
Langsung ke intinya, salah satu bad news dari BCIP ini adalah, mereka cuma punya satu kawasan industri (Millenial Industrial Estate), dan kontribusi laba terbesar yaitu dari kawasan industri ini. Menurut penulis, kawasan industri ini penjualannya cukup tergantung kepada demand dari customer, sehinga terdapat ketidakpastian karena pendapatannya bukan berbentuk recurring income.

Namun, salah satu hal yang menjadi good news dari BCIP adalah, apabila kita ulik secara lebih dalam di bagian liabilitas jangka panjang, kebanyakan berasal dari uang muka penjualan, sehingga seharusnya apabila dikurangi dengan akun tersebut, DER BCIP bisa lebih kecil dari 1, hal ini yang membuat penulis cukup tertarik dengan BCIP. Selain itu, BCIP tidak memiliki obligasi, sehingga aman dari kata gagal bayar.

Satu hal yang mungkin dapat jadi pertimbangan yaitu, dari seluruh saham yang beredar, 83% saham dimiliki oleh publik. Penulis tidak bisa memastikan hal ini baik ataupun buruk.

Dari public expose sendiri, tidak terlihat adanya rencana-rencana strategis yang akan meningkatkan sales secara signifikan. Hal ini seakan menandakan bahwa BCIP aja dengan keadaan yang ada (walaupun perusahaan menargetkan pada 2018 ini tingkat sales naik 20%, tapi strateginya kurang jelas)

So, itulah plus minus dari saham ini. Kalau ada tambahan dari kalian, feel free buat comment di kolom komentar yaa.

Happy investing!

Comments

Popular posts from this blog

Betonjaya Manunggal (BTON)

Memiliki PER 5,4 dan PBV 1,1 per 1 Maret 2019, apakah BTON menarik untuk investasi? Didirikan pada tanggal 27 Februari 1995, PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (Kode Emiten BTON) mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1996. Kantor Pusat dan pabrik terletak di Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28 Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. BTON adalah produsen besi beton di Indonesia dengan produk meliputi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang 45.000 ton beton per tahun. Berdasarkan public expose pada tahun 2018, susunan kepemilikan saham BTON mayoritas dimiliki oleh para direktur BTON: Gwie Gunawan (Direktur utama) sebesar 79,86% dan Jenny Tanujaya (Direktur keuangan) sebesar 9,58%. Sisanya dimiliki oleh publik (dengan kepemilikan dibawah 5%) sebesar 10,56% Let's keep this straight . Tidak banyak yang penulis dapat ulik dari website BTON, jadi kita langsung cek ke laporan keuangannya. Apabila kita lihat sekilas

Alam Sutera Realty (ASRI)

ASRI bukanlah perusahaan kecil yang baru berkecimpung di sektor properti. Sudah berkecimpung sejak tahun 1993, tentunya Alam Sutera ini memiliki segudang pengalaman yang tidak diragukan lagi. Per tanggal 22 Februari 2019, ASRI memiliki PER 7,7 dan PBV 0,7 di harga 328. Menarik? Selayang Pandang ASRI  Disadur dari Annual Report 2017, ASRI didirikan pada 3 November 1993 oleh Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga, dengan nama PT Adhihutama Manunggal. Nama tersebut kemudian berubah menjadi PT Alam Sutera Realty pada 19 September 2007. Kegiatan usaha ASRI berfokus pada bidang pembangunan serta pengelolaan perumahan; kawasan komersial; serta pengelolaan pusat perbelanjaan dan area rekreasi (pengembangan kawasan terpadu).

Panca Budi Idaman (PBID)

Menjadi market leader di usaha plastik, dengan PBV 1.3, apakah PBID ini menarik untuk investasi? Panca Budi Grup didirikan oleh Djonny Taslim pada tahun 1979, lalu melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 13 Desember 2017. Panca Budi adalah perusahaan terpadu yang memproduksi dan mendistribusi barang plastik kemasan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup mulai dari perdagangan biji plastik, produksi plastik kemasan, dan distribusi plastik kemasan baik dalam negeri maupun ekspor. Perseroan merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki merek pada produk jadi kantongan plastik.  Merek pertama yang dijual adalah Pluit dan selanjutnya mengembangkan merek-merek lain seperti: Tomat, Bangkuang, Jeruk, Cabe, 222, Wayang, Gapura, Sparta, Liberty, Dayana, PB dan beberapa merek lainnya. Panca Budi merupakan salah satu perusahaan yang mengurusi dari hulu (pemasokan), sampai ke hilir (distribusi). Pada sektor hulu, pemasokan dipimpin oleh anak perusahaan, yaitu PT Panca Budi Pratama. S